Mading  

Generasi ‘Stunting’ Tanggung Jawab Siapa?

Ilustrasi stunting (Dok Instragram @worldfoodprogramme

BOLOS.id – Stunting masih jadi momok yang menghantui generasi Z, lho. Nggak cuma bikin badan letoy, stunting juga ternyata bikin otak lemot.

Baru-baru ini, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyiapkan strategi baru dalam penanganan kemiskinan dan persoalan stunting.

Ganjar bakal bikin program mikro targeting dengan menggandeng kepala desa hingga camat di semua daerah di Jawa Tengah.

“Sehingga kita harapkan bisa ketahuan dengan detil, yang miskin siapa, datanya di mana saja, jumlahnya berapa, intervensinya seperti apa. Dan kalau sudah ada, penanganannya mesti dilakukan secara kolaboratif,” ucapnya.

Selama ini, kata Ganjar, program penanganan kemiskinan dan stunting sudah berjalan dengan baik di Jawa Tengah. Namun, pasca pandemi ada beberapa daerah yang mengalami kenaikan.

Baca juga:  Apa Bedanya Tahapan Pemilu Pantarlih dan Coklit?

“Tapi kami tetap siaga. Maka insyaallah mulai minggu ini kami akan roadshow di beberapa tempat dan memberikan penugasan pada kawan-kawan kades untuk mendata dengan detail. Camat saya minta mengkoordinasikan dan masing-masing bupati akan bertanggungjawab di daerah-daerahnya,” tegasnya.

Tidak hanya itu, Ganjar juga menyoroti tentang pesan presiden bahwa investasi mesti dipermudah. Juga penggunaan APBD dan APBN bisa menstimulus pertumbuhan ekonomi, pengangguran dan kemiskinan.

“Maka harapannya, setelah pengarahan ini kami semua akan makin solid dan siap untuk betul-betul menghadapi 2023 lebih pasti, lebih terukur dengan target yang lebih jelas,” pungkasnya.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo juga memberikan sejumlah arahan. Di antaranya terkait inflasi, kemiskinan ekstrem, stunting, peningkatan investasi dan pemanfaatan anggaran untuk kemakmuran rakyat.

Baca juga:  Meriahnya Expo E-commerce di SMAN 1 Purbalingga

“Inflasi itu sekarang jadi momok semua negara. Patut kita syukuri inflasi kita 5,5 persen. Lihat negara lain bahkan hingga 92 persen. Saya minta seluruh gubernur, bupati wali kota bersama Bank Indonesia terus menjaga inflasi ini dengan memantau harga barang dan jasa yang ada di lapangan,” katanya.

Terkait kemiskinan ekstrem, Jokowi mengatakan semua pihak harus bekerja keras dan bergotong royong untuk menyelesaikannya. Menurutnya, semua data sudah ada, cara penyelesaiannya juga sudah paham cara mengintervensinya.

“Termasuk penanganan stunting, semua data itu sudah ada. Tinggal ditangani secara serius. Kita bisa belajar dari penanganan pandemi. Kalau sungguh-sungguh dan bekerja keras seperti saat penanganan Covid-19, maka saya yakin pasti bisa,” tegasnya.

Baca juga:  Apa Bedanya Tahapan Pemilu Pantarlih dan Coklit?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *